On environmental law in Indonesia.

On Gamkonora language spoken by the people in Kabupaten Halmahera Barat, Indonesia.

Buku yang sedang anda baca ini juga merupakan bukti lain betapa civitas akademika Unika SOEGIJAPRANATA tidak pernah diam dalam keterbatasan yang ada melainkan justru kepanikan akan pandemik ini telah memunculkan semangat untuk semakin peduli dan terlibat dalam wacana publik. Dalam masa kurang dari 3,5 bulan atau sekitar 110 hari, tercatat lebih dari 50 artikel telah dibuat dan dimuat dalam berbagai media massa. Artinya hampir 2-3 hari sekali selalu muncul gagasan, pendapat dan ungkapan pemikiran yang dimuat dan bisa dibaca oleh publik. Tentu saja, bukan berarti Unika SOEGIJAPRANATA mengharapkan agar pandemic tidak berlalu sehingga bisa memaksa civitas akademika untuk tetap produktif menghasilkan karya, tetapi justru ini untuk menunjukkan semangat yang diwarisi dari nama yang digunakan oleh Lembaga ini. Civitas Akademika tidak boleh amem mlempem, tetapi justru harus bergerak aktif dan produktif pada saat yang lain sedang termangu-mangu oleh perubahan-perubahan dan keterpaksaan-keterpaksaan baru. Dalam himpitan pandemik Unika SOEGIJAPRANATA tetap harus melejit, bukan untuk meraih kejumawaan, tetapi justru karena panggilan untuk berbuat lebih. Ungkapan saudara kita Muslim, Fastabiqul Khairot, berlomba-lomba dalam kebaikan, sesuai dengan semangat penebusan Yesus, karena kita sudah merasakan Kasih Yesus yang begitu besar dalam hidup ini, maka saatnya membagikan kasih kepada sesama dengan ilmu pengetahuan yang juga sudah dikaruniakan kepada kita.

Buku ini ditujukan untuk mahasiswa sarjana dan dapat juga menjadi referensi.buku ini mencoba untuk memperkenalkan kepada pembaca apa yang telah dicapai dalam robotika berbasis agen. Adapun pembahasan bab di buku ini adalah; 1. AI vs. AI Terapan. Selalu ada beberapa perbedaan dalam teori dan praktik untuk disiplin ilmu apa pun, dan daya tarik pengajaran di kelas versus penerapan langsung di laboratorium, bengkel, atau di industri memiliki perbedaannya sendiri. 2.Deliberatif vs. Reaktif dan Pertanyaan tentang Relevansi Perdebatan antara dua cara pendekatan robotika berbasis agen ini dipicu oleh karya perintis Rodney Brooks pada pertengahan 1980- an. 3.Rekayasa Perilaku Robot. Referensi terbaik saya untuk memahami perilaku adalah buku Ronald Arkin, Behaviour Based Robotics, dan karya Richard Vaughan dan Alan Winfield, dan sebagian besar buku tersebut mendokumentasikan rekayasa perilaku yang diinginkan dalam sebuah robot. 4. Mereplikasi Kecerdasan Mirip Manusia. Hampir semua aktivitas manusia dapat diklasifikasikan sebagai motivasi untuk bertahan hidup atau rasa ingin tahu. Yang pertama penting untuk homeostasis kita, yang terakhir mendorong pertumbuhan budaya, masyarakat, kecerdasan, teknologi, dll. 5.RobotikaSumbe Terbuka. Rangkaian robotik Player/Stage/Gazebo dan kemudian ROS dirancang untuk instalasi UBUNTU dan membantu menyatukan domain simulasi dan pengoperasian robot sungguhan. 6. Robot sebagai Makhluk Sadar — Lebih dari Sekadar Alat, Mesin atau Budak Sebagai penggemar robot, saya tidak bisa membenarkan sebuah buku tanpa menyebut Isaac Asimov. 7.AI sebagai Definisi Baru Sains. Sains adalah studi tentang prinsipprinsip dasar yang mengatur kerja alam semesta, dan sebagian besar didasarkan pada eksperimen dan pengamatan.

This open access book presents the state-of-the-art environmental governance research and practices in Indonesia. It offers a wide scope, covering different sectors (e.g., forestry, mining) and geographical landscapes (e.g., inland and coastal areas). This book engages with existing theories and frameworks, including Earth System Governance, Adaptive and Interactive Governance, among others to trigger a debate regarding the operationalization of such concepts, which are mostly developed for the Global North context. It is also our ambition to incorporate more empirical knowledge from local contexts to indicate research gaps and future directions for environmental governance research agenda to be more diverse, inclusive, and facilitate the incorporation of inter-and transdisciplinary knowledge. This book will be useful for researchers, students, practitioners, and policymakers who are interested in the field of environmental governance, especially in Indonesia. Indonesia is one of the countries with the fastest-growing economies in Asia. Indonesia is rich in natural resources but also suffers from overexploitation and environmental threats exacerbated by climate and human pressures. Along with the growing global ambitions for achieving sustainable development and capacity to adapt to current and future threats, including climate change impacts and disaster risk, Indonesia's commitments to balance development while safeguarding a good environmental status are also increasing. The challenge is on how to govern complex and systemic natural, social and governance systems while adhering to the principle of equity and justice? As it will require more than traditional hierarchical modes of governance and current regulatory instruments (i.e., law and regulations). This is an open access book.

The Ecology of Java and Bali is a comprehensive ecological survey of two of the most ecologically diverse islands in the Pacific. It also contains the results of original research, interviews and personal experience. It will be useful to resource managers, ecologists and government planners, as well as to all others interested in the region. Java and Bali are the best known of all the islands in the Indonesian archipelago. Nowhere else in the country are ecological issues of such importance, and nowhere else is there a better chance of the major development problems being solved. This is because Java has the greatest concentration of development projects, the densest population, excellent human resources, and the interest of many of the most powerful decision makers. Bali, meanwhile, has the eyes of the world on it as an important tourist destination enjoyed by both domestic and foreign visitors.

This is an open access book. The 3rd Progress in Social Science, Humanities and Education Research Symposium (PSSHERS) 2021 was conducted on 3 November 2021, at the Universitas Negeri Padang, West Sumatra, Indonesia. The aim of the Symposium is to bring together scholars, students, researchers, and administrators from different countries, and to discuss theoretical and practical issues in the fields of Science and Technology. Your prospective, valuable contributions on this field will be evaluated by the Scientific Committee, and the ones approved to be presented will also be published in the Proceedings and selected will be published in Journal.